Catatan Liburan(?) Jepang – Februari 2012 – Day 3

Sama seperti di hari kedua, berkat weker maksiat di guesthouse, gw pun ud bangun jam 5 pagi. Adapun jadwal gw hari ini adalah bertemu dengan Matsumoto-san di stasiun Shin-Yokohama jam 8 untuk pergi ke pabrik di Keihin untuk tour pabrik plus wawancara dengan bos pabrik. Ga pake lama, gw pun langsung mandi, pake baju, dan cabut dari guesthouse jam 7. Adapun hal ini gw lakukan karena gw pengen fotocopi presentasi gw (buat wawancara entar) dulu sebelum ke stasiun karena takut kurang.

Gw memutuskan untuk fotokopi di semacam convinience store yang bernama Lawson. Di sini, mesin fotokopinya otomatis alias self-service. Secara gw agak punya pengalaman buruk dengan mesin2 yang berbau otomaits (contohnya: pengalaman dengan mesin setor tunai BCA), gw memutuskan untuk tidak sotoy dan langsung meminta bantuan penjaga toko untuk mengoperasikan mesin fotokopi otomatis ini. Yang gebleknya, sang penjaga toko ga bisa bahasa Inggris. Yang lebih gebleknya lagi, pas gw bilang ke doi: “Nihongo ga wakarimasen” alias ” Saya ga ngerti bahasa Jepang”, doi kontan merespons: “Hountou?” alias “Serius loh?” alias “Sumpe loh?”. Alhasil, terpaksa bahasa tarzan digunakan.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 15mnt u-u-a-a sama mbak penjaga tok Lawson, gw pun sukses memfotokopi presentasi gw (dengan tarif extreme, 100yen alias 10rebu ruppiah per lembar, damn). Jam 8 teng kurang dikit, gw pun tiba di stasiun Shin-Yokohama. Sembari menunggu Matsumoto-san, gw pun merapikan fotokopian gw dan tiba-tiba para peserta interview ud pada ngumpul semua dan rame. Adapun yang akan ikut ke Keihin hari ini adalah: gw, Setyo, Alvi, Agung (anak UGM temennya Alvi), 3 orang Vietnam yang gw lupa namanya (hahaha), 1 orang Singapura bernama Ding Wensi (klo ga salah), dan satu orang Taiwan ahli material yang keknya temennya si Dong Wensi. Adapun Agung udah pergi ke Keihin hari senen kemaren tapi hari ini pergi lagi buat interview dengan divisi yang berbeda.

Setelah komplit, kamipun digiring ke Keihin naek kereta. Untuk ke Keihin, kami kudu 3x ganti kereta (klo ga salah itung) sambil berdesak-desakan. Ternyata di luar dugaan, Keihin ini adalah kota di pinggir pantai dengan dermaga. Stasiun di Keihin juga cuman stasiun kecil dan merupakan stasiun yang paling ujung. Dari stasiun Keihin, tinggal nyebrang jalan dan, sim salabim, kami pun nyampe di pabrik. Gw pun curiga, jangan-jangan stasiun ini dibuat khusus buat orang2 yang kerja di pabrik.

Eniwei, sesampainya di pabrik, kami dibriefing sebentar di office mengenai jadwal hari ini, lalu kami pun langsung diarak keliling pabrik oleh 2 orang bos pabrik (yang lagi-lagi gw lupa namanya) untuk perkenalan pabrik sembari cerita-cerita jobdesk yang ada di pabrik ini. Untungnya, ga ada kebodohan ataupun kekonyolan yang gw lakukan selama tur pabrik kecuali kentut diam-diam pas gw agak jauh dari rombongan. Jadi, singkat cerita, tur pun kelar dan kami kembali ke office untuk antri interview.

Setelah menunggu sejaman (sejaman yah, bukan satu jaman), akhirnya tibalah waktunya gw untuk diinterview. Dengan detak jantung 10x lebih cepat dari biasanya, gw pun memasuki ruangan interview untuk diinterview oleh 2 orang bos pabrik yang tadi ngasi tur pabrik. Saking gugupnya, saat gw ngetik bagian inipun, detak jantung gw kembali berdegup kencang (lebay!). Untunglah, dengan bekal latian presentasi yang gw lakukan sambil mengukur diameter gelembung kentut gw pas gw berendem di guesthouse slama 2 hari kemaren, gw pun sukses mempresentasikan diri gw dan tugas akhir gw. Asoy!

Selanjutnya, mereka bertanya-tanya sedikit tentang gw dan tugas akhir gw dan sisanya interview ini diisi dengan mereka menceritakan jobdesk di pabrik dan gw menceritakan kecintaan gw pada Gundam. Namun, satu hal yang bikin gw jadi galau adalah, di saat-saat terakhir, doi menanyakan bedanya turbin en generator dan gw dengan spontan menjawab: “turbin adalah bagian dari generator pak” dengan nada gagah dan ludah muncrat. Entah kenapa gw merasa shallow dengan jawaban gw ini dan gw pun menjadi pesimis bakal lolos.

Eniwei, entah gimana ceritanya, interview pun berakhir dan kami semua pulang ke guesthouse. Sebenernya, gw masih pengen jalan-jalan, cuman karena kita pulangnya ud sore, gw pun memutuskan untuk balik aj ke guesthouse. Adapun Alvi, si bocah gendeng maniak cocobi memutuskan untuk memisahkan diri dari rombongan untuk melanjutkan petualangannya mencari cocobi di Yokohama dan usaha doi pun membuahkan hasil. Selamat Alvi, jangan lupa disisain satu buat gw ya cocobinya.

Sesampainya di kost, gw pun langsung galau karena turbin, generator, dan laptop gw (yang rusak). Untuk memperbaiki mood gw, gw pun membayangkan besok gw bakal ketemu Sora Aoi di tengah jalan dan akhirnya gw pun tertidur dengan lelap sambil memikirkan Sora Aoi. Dengan bermimpinya gw tentang Sora Aoi, kisah petualangan gw di Jepang pun resmi berakhir.

Pos ini dipublikasikan di Cerita Petualangan Liar Saya. Tandai permalink.

Satu Balasan ke Catatan Liburan(?) Jepang – Februari 2012 – Day 3

  1. Ping balik: Catatan Liburan(?) Jepang – Februari 2012 – Intro | stepenstependotcom

Tinggalkan komentar